Skinpress Demo Rss

Pengen dapet duit dari internet?

Rabu, 16 September 2009

Ketulusan Sepasang Penjahat

Sampai saat ini aku masih merasakan indah dan nikmatnya cinta. Meskipun semua ini sangat sulit bagi orang lain untuk menyebutnya sebagai “cinta”, tapi antara aku dan dia telah mengenal ini semua dengan nama “Sebenarnya Cinta”. Semua boleh tertawa mendengar semua ini, semua boleh heran mendapat berita ini.

Aku dan dia menjalin hubungan diantara hubungan yang sedang berjalan diantara kami. Sulit dimengerti bukan? Dia dan aku sama-sama sudah mempunyai pasangan, maksudnya pacar. Dan karena sebuah kesalah fahaman, kita berdua terikat dalam sebuah hubungan, hubungan yang kita sebut sebagai cinta. Memang sebelum semua ini terjadi, kita berdua sudah cukup dekat sebagai teman. Sampai pada satu waktu ada sebuah kesalah fahaman yang membuatnya berfikir bahwa aku telah sengaja menyakiti hatinya sehingga keadaan itu memaksaku untuk mengeluarkan semua yang ada di hatiku. Termasuk kata CINTA juga ikut terucap dari bibirku. Awalnya, aku menyesal telah mengatakan kata-kata itu, karena aku tahu itu hanyalah sia-sia dan akan semakin menyakitkan baginya.

Dia memang cantik, pandai dan ramah. Tidak heran kalau banyak para kaum Adam yang ingin mendapatkan cinta darinya. Sementara aku, aku jauh sekali dari kata-kata pandai, cakep apalagi kaya. Aku sadar akan hal itu sepenuhnya, kesadaranku ini membuatku beranggapan bahwa aku tidak mungkin mendapatkan cintanya. Sehingga ketika kita dekat sebagai teman dekat, tak sedikitpun terlintas dalam pikiranku untuk menjalin hubungan dengannya, hubungan cinta. Karena kesadaran akan diriku, tak sedikitpun aku berharap dan mempunyai keninginan untuk dia suka dan cinta padaku.
Ternyata, tidak semua cinta itu berawal dari kepandaian, kecakepan dan kekayaan. Dia menjawab kata-kata cinta yang tak sengaja keluar melalui bibirku itu dengan kata yang tersusun dalam sebuah kalimat indah dan rapi yang mempunyai arti bahwa cintaku telah terbalas. Sekilas aku tidak bisa percaya dengan kata-katanya itu, tapi beberapa saat kemudian dia menyandarkan kepalanya ke bahuku seraya mengatakan bahwa dia tidak menginginkan perpisahan secepat ini. Betapa senang dan bahagia aku saat itu, mendengarnya mengatakan itu di hadapanku. Air mata sedih dan kecewa yang tadinya menggenang di mataku dan matanya, seketika berubah menjadi genangan air mata bahagia diantara kita berdua.

Saat ini dia telah menjadi kekasihku dan aku juga dianggapnya sebagai kekasih. Tapi, diantara kita masih ada mereka. Ya, mereka… Pacarku dan pacarnya. Saat aku dan dia memutuskan untuk bersama, saat kita mengambil pilihan untuk bersama, kita tahu bahwa kita sudah mempunyai kekasih masing-masing. Tapi entah mengapa, hal itu tidak menjadi masalah bagi kami untuk menyemaikan rasa cinta yang berada di hati kami. Sampai sekarang hubungan kita baik-baik saja dan kian hari kita semakin membuat orang lain iri dengan kemesraan yang tampak dari kita berdua.
Ada yang menyebut kita berdua sebagai Penjahat, lebih tepatnya Penjahat Cinta. Tapi walaupun begitu, aku tulus mencintainya dan aku juga yakin bahwa dia juga menyayangiku dengan tulus.

Apakah cintaku dengannya ini disebut sebagai cinta yang terlarang? Jika “YA”, apakah aku salah jika mencintai seseorang dan ternyata cintaku terbalas olehnya? Apakah rasa cinta merupakan suatu kesalahan?

Buat temen-temen yang mau gabung, tetep seperti biasanya. Boleh kok tinggalin komentar buat saya, katanya banyak temen, banyak rizki. Silahkan……

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post your comment here :